Langsung ke konten utama

Semangat Kebersamaan Membangun Lingkungan

Kondisi jalan sebelum dicor

Hai hai hai....

Assalamu'alikum Warahmatullohi Wabarokatuh...
Salam sejahtera bagi kita semua, semoga awal hari ini adalah awal hari yang penuh barokah bagi kita semua.

Pada postingan pertama ini, izinkan saya untuk memulai dengan sebuah salam, senyuman dan tentunya do'a agar kita selalu dalam lindungan-Nya, selalu diberkahi, dan dihindarkan dari segala keburukan.

OK lanjut...

Blog ini saya buat bukan tanpa alasan, namun tentunya ada hal yang mendasari sehingga terciptanya blog ini. 

OK lanjut...

Dilingkungan RT tempat tinggal kami, tengah diadakan penggalangan dana untuk pengecoran jalan. Ini berawal lebih dari setahun yang lalu. Yang mana ketua RT kami mempunyai rencana untuk mengecor jalan perumahan kami.

Karena kami tinggal di komplek (perumahan), tentunya akses jalan yang belum dicor sangatlah tidak baik untuk kesehatan mata (dipandang gimana.... gitu...). Tentunya sangat memprihatinkan jika rumah-rumah yang ada sudah tersusun rapi, pagar-pagarnya pun sangat elok dilihat, namun jalan tempat kami sehari-hari menapakkan kaki belum dicor.

Nah...
Untuk itu, ketua RT dilingkungan kami sudah sering sekali melakukan pertemuan demi pertemuan untuk merencanakan, membahas, dan mencari cara untuk segera mengadakan pengecoran jalan. Ini tentunya juga melibatkan seluruh warga RT.

Bukan berarti jalan mulus yang harus kami lalui untuk dapat membuat pengecoran jalan tercapai. Ada banyak rintangan yang kami hadapi, lalui dan lewati bersama. misalnya, tidak semua dari penghuni yang memiliki rumah di perumahan kami berdomosili di perumahan ini. Ada yang tinggalnya di luar kota kami. Juga ada yang berpenghasilan pas-pasan sehingga dalam proses pengumpulan dana ada yang harus memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan memiliki ekonomi lebih diatasnya. Dan masih banyak hal lain lagi yang harus dituntaskan satu demi satu.

OK lanjut... gas terus....

Up date hari ini, Minggu, 20 Oktober 2019.
Pengerjaan jalan yang ditengah (jalan yang di barat sudah selesai dicor kurang lebih 2 minggu yang lalu).

Pagi, sekira pukul 09:30 WIB. 
Saya selaku pengumpul dana, bersama ketua pembangunan dan 2 orang mandor cor melakukan proses pengukuran panjang masing-masing rumah yang ada secara manual. Hal ini dilakukan untuk mengetahui luasan jalan didepan rumah masing-masing. Agar penghitungan dana yang dibutuhkan untuk pengecoran jalan untuk masing-masing rumah bisa dihitung sesuai dengan luasan masing-masing rumah.

Berikut hasil dari pengukuran jalan yang dilakukan secara manual :





jalan yang ada ternyata panjang juga ya....

Lanjut...
Beralih ke perhitungan biaya-biaya yang timbul.

pada awal terbentuknya biaya yang timbul, itu didasarkan pada munculnya biaya yang sudah pernah dilakukan oleh RT 05 (lingkungan RT 05 sudah terlebih dahulu melakukan pengecoran jalan). Pada saat RT 05 melakukan pengecoran jalan, biaya yang dibebankan pada tiap-tiap rumah standar (ukuran 12 m persegi) adalah Rp. 670.000;. Dengan asumsi tersebut, ketua RT kami juga mengacu pada biaya tersebut. Jadi biaya tersebut dibebankan pada kepala keluarga yang memiliki luasan jalan dedepan rumahnya 12 meter persegi.

Jalan di RT 05 yang sudah dicor

Jalan di RT 08 (RT kami) yang belum dicor

Jalan di RT 08 (RT kami) yang belum dicor


Dengan berjalan nya waktu, biaya tersebut kini sudah tidak bisa mengakomodir pengecoran jalan dengan ketebalan 8 cm. Berbagai rekayasa biaya dengan anggaran yang ada sering kami lakukan. Namun tetap tidak mampu menutupi kebutuhan tersebut.

Namun dengan beberapa pertimbangan, salah satu yang paling krusial yaitu pertimbangan kendaraan yang melintasi jalan kami bukanlah kendaraan berat, paling juga kendaraan ringan dan sedang. Dengan pertimbangan tersebut, kami mengambil keputusan, yaitu ketebalan cor cukup 5 cm. Namun dengan konsekuensi ditanggung bersama-sama. Ketebalan cor 5 cm sangat riskan.

Masih berkutat di biaya-biaya.
Jika masih mengacu Rp. 670.000; per 12 meter persegi, maka bisa di ambil kesimpulan bahwa harga per meter perseginya adalah Rp. 55.833,33;. Angka ini tidak mudah untuk menentukan rumah yang memiliki luasan jalan tidak standar. Misal 14 meter persegi, 22 meter persegi, dsb.

Dalam pembiacaraan saya dengan ketua pelaksana, agar mudah untuk menghitung biaya dengan luasan jalan yang tidak standar, maka ditentukan biaya per meter perseginya adalah Rp. 56.000;. Jadi yang setiap kepala keluarga yang memiliki luasan jalan didepan rumahnya 12 meter persegi, yang tadinya dikenakan beban Rp. 670.000;, kini menjadi Rp. 672.000;. Perhitungan ini lebih mudah untuk menghitung besaran biaya yang di tanggung masing-masing kepala keluarga yang memiliki luasan jalan didepan rumahnya lebih dari 12 meter persegi.

Misal, luasan jalan A = 14 meter persegi. Maka tinggal luas jalan x harga per meter. 
jadi 14 x 56.000 = 784.000. Penentuan harga per meter persegi ini menurut pertimbangan kami, tidak membebani terlalu besar untuk tiap-tiap kepala keluarga. Jadi yang memiliki luas standar, hanya menambah Rp. 2.000; saja.

Blog ini dibuat antara lain juga agar bisa menjadi sarana komunikasi 1 arah, bahkan bisa 2 arah melalui kolom komentar, walaupun kami sudah masuk di group WhatssAp. Juga bisa untuk menuangkan ide-ide brilian khususnya warga RT kami yang berada di jalan blok PQ.

Terimakasih atas kunjungan Anda, kritik dan saran Anda akan kami jadikan pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi.

Wassalam...

NB : Khususnya warga blok PQ silakan memberikan masukan, tulisan ataupun photo untuk di posting di blog ini. Bisa melalui WA group ataupun kolom komentar.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghadiri Acara 100 Hari Wafatnya Orang Tua Salah Satu Tetangga

Acara Pernikahan Vanes Menggunakan Adat Jawa

Acara pernikahan Vanes di Bandung, Jawa Barat. Berikut ini video Youtube yang bisa kita tonton di blog ini. Acaranya lancar, khidmat dan penuh kebahagiaan. Semoga kedua mempelai samawa ya.

Akhirnya, Material Cor Jalan Datang

Tahap demi tahap pengecoran jalan berjalan dengan lancar. Perataan jalan, pemasangan begisting, adalah tahap awal sebelum datangnya bahan material. Tahap ini memakan waktu 2 hari pengerjaan. Agar didapatkan hasil ketinggian cor yang rata. Dimulai tanggal 05 Nopember 2019. Kedatangan material pengecoran jalan akhirnya satu demi satu berdatangan secara bertahap. Dihari ke 2 pada saat perataan jalan dan pemasangan begisting.  Split, yang paling awal datang. Pagi, 06 Nopember 2019 sekira pukul 07:30 sudah diturunkan dari truk. 2 truk split untuk kebutuhan tersebut. Sembari menunggu material pasir, proses perataan jalan serta pemasangan begisting berlanjut. Kedatangan pasir selepas waktu magrib. Tempat yang jauh menjadi kendala utamanya selain memang jalanan yang juga macet. Ahhh... Semoga pengerjaan pengecoran jalan ini berjalan sesuai rencana dan lancar hingga selesai.